Penulis
Endang Efryani
Mahasiswa STKIP Bima, Prodi Pendidikan Kimia
Perkembangan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatit yang mengacu pada jumlah, besar, serta luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan waktu tertentu. Hasil pertumbuhan berupa bertambahnya ukuran kuantitatif dari fisik anak seperti tinggi dan berat badan, kekuatan, ataupun proporsi sehingga secara ringkas pertumbuhan adalah proses perubahan dan kematangan fisik yang menyangkut perubahan ukuran atau perbandingan
Faktor hereditas dalam hal ini adalah sifat sifat atau ciri yang diperoleh pada seorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi kegenerasi melalui sel benih. Sifat sifat ciri pembawaan tersebut ada dari pembawaan sejak lahir, dan masih merupakan benih, yang masih merupakan kekuatan/potensi terpendam dalam diri seseorang. Potensi baru akan aktual dan tumbuh serta berkembangan setelah mendapatkan rangsangan rangsangan dan pengaruh dari luar/faktor eksten.
Dalam kedudukannya pada proses pendidikan, hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Pewarisan ini terjadi melalui proses genetis. (Westy Soemanto:1987,78). Itulah sebabnya maka dalam dunia pendidikan juga dibutuhkan ilmu ilmu biologi yang memang mempunyai kaitan erat dengan psikologi pertumbuhan anak.
Pembahasan tentang hereditas sebagai sebuah gejala yang dialami oleh seorang anak tentu akan mengarah pada proses berlangsungnya hereditas tersebut, kemudian prinsip prinsip apa yang akan muncul dari keberlangsungan hereditas.
Adapun yang diturunkan orang tua kepada anaknya adalah sifat strukturnya bukan tigkah lahu yang dperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman.
Hereditas pada seorang anak adalah berupa warisan “specific genes” yang berasal dari kedua orang tuanya “Genes” ini terhimpun di dalam kromosom kromosom atau “colored bodies”. Kromosom kromosom, baik dari pihak ayah ataupun dari pihak ibu berinteraksi membentuk pasangan pasangan. Dua anggota dari masing masing pasangan memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Dalam pada itu masing masing individu mulai hidup dengan satu sel di dalam indung telur yang telah dibuahi oleh satu sperma. Sel ini berbagi menjadi dua, masing masing berbagi lagi menjadi dua, sekali lagi menjadi dua dan seterusnya sehingga membentuk organ.
Prinsip Hereditas Prinsip stabilitas : hereditas , itu berproses dengan perantara sel-sel benih, dan tidak melalui sel-sel somatic atau sel-sel badan. Artinya bahwa ciri-ciri yang dipelajari natau diperoleh oleh orang tua , tidak akan ditentukan kapada anak.Prinsip konformitas: jenis menghasilkan jenis atau setiap golongan menurunkan golongannya. Sendiri. Anak termasuk kedalam golongan yang serupa dari golongan orang tuanya.Prinsip variasi: sel-sel benih mengandung determinan- determinan yang banyak jumlahnya , pada waktu penyerbukan ovum saling berkomunikasi dalam cara yang berbeda-beda untuk menghasilkan anak yang saling berbeda. Jadi prinsip variasi ini berlaku dalam batas-batas yang ditentukan oleh pola-pola rasial umum.Prinsip regresi filial: pada setiap sifat atau ciri manusia, anak memperlihatkan kecenderungan menuju keadaan rata-rata. Artinya , bahwa anak orang tua yang sangat cerdas biasanya condong untuk menjadi anak yang kurang cerdas dari pada orang yang tuanya, dan sebaliknya.
Peranan Hereditas Dalam Pertumbuhan & Perkembangan Bentuk tubuh & ciri-ciri fisik (rambut, warna kulit, warna mata dll.)Sifat-sifat (penyabar, pemarah, periang, pendiam dll)Intelegensi (mengingat, memahami, berbahasa dll) BakatPenyakit (Diabetes Melitus, Ashma, Albino, Buta Warna, Down Syndrom, Hemofilia, Penyakit Huntington)
Secara Fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi materil jasmaniah di dalam tubuh seperti nutrisi, hormon, sel-sel, jaringan, organ, sistem organ, pertumbuhan & perkembangan, dan kesehatan jasmani.Secara Psikologis , lingkungan mencakup segenap stimulasi yang di terima individu mulai sejak dalam kandungan, kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya barupa : sifat-sifat genes, interaksi genes, selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan, emosi, dan kapasitas intelektual.Secara Sosio kultural, lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola hidup masyarakat, latihan, belajar, pendidikan, pengajaran, bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai lingkungan ini.
Setiap individu yang lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Hereditas pada individu merupakan bawaan sejak lahir “specific genen.
Bawaan/warisan atau hereditas tersebut berasal dari kedua orang tuanya (Genes) dan tidak dapat direkayasa. Bawaan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir membawa berbagai agam warisan yang berasal dari kedua ibu-bapak atau kakek-nenek.
Faktor hereditas meliputi:
• Bentuk tubuh dan warna kulit
• Sifat-sifat
• Intelegensi
• Bakat
• Penyakit