Penulis : M. Tahir Irhas, S.Ag, M.Pd (Akademisi)
Kehadiran Rocky Gerung mengisi materi Intermediate Training HMI Cabang Bima berkontribusi menghidupkan diskursus intelektual dikalangan ilmuan politik dan para aktivis Bima.
Kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan merupakan kebenaran yang sangat dinamis, yang amat berbeda dengan kebenaran agama yang bersifat absolut.
Filsafat dengan penalaran logisnya melahirkan kebenaran yang super subjektif dan ilmu pengetahuan dengan corak penalaran analitis telah melahirkan kebenaran yang bercorak paradigmatik. Sementara agama yang bersifat doktrinal melahirkan kebenaran yang absolut.
Baca : Rocky Gerung dan Fenomena Akal Sehat
Rocky Gerung yang semula adalah seorang yang berprofesi sebagai dosen Filsafat dan kemudian menjadi pengamat politik udah barang tentu pemikiran politiknya lebih filosofis dan cenderung menjadi anti tesis para ilmuan politik yang cenderung tekstual thinking dan dogmatis.
Bagi Rocky Gerung kebebasan memilih norma logic untuk mengkritisi tesis ilmu pengetahuan adalah hakikat kemerdekaan bagi setiap orang, agar terbentuk kebudayaan yang logis, maju dan beradab. Bukan sebaliknya kebudayaan yang dimistifikasi dan melahirkan kejumudan
Hemat saya keduanya merupakan mahkota kebudayaan yang harus dijaga dan dikembangkan, sebagai kekayaan masyarakat yang tidak dapat ditukar dengan mata uang apapun.