Optimalkan PAD Dilingkup OPD, Pemkab Sumbawa Gandeng Bank NTB Syariah

Sumbawa, Salam Pena News ~ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa bersama Bank NTB Syariah melaksanakan sosialisasi optimalisasi dan digitalisasi pendapatan asli daerah (PAD). Sosialisasi yang terlaksana belum lama ini, difokuskan pada lingkup organisasi perangkat daerah (OPD) Sumbawa.

Giat itu berlangsung di Aula Lantai I Kantor Bupati Sumbawa dan dibuka secara resmi oleh Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah didampingi Asisten II Setda Sumbawa, Lalu Suharmaji. Turut pula hadir sejumlah Kepala OPD lingkup Pemkab Sumbawa.

Bacaan Lainnya

Adapun anggota Komisi II DPRD Sumbawa, Muhammad Yamin, Kepala Baznas Sumbawa, Ali Tundru, Camat, Kepala Cabang Bank NTB Syariah Sumbawa, Yeni Yuliana dan GM Perencanaan Pengembangan TI dan Jaringan Bank NTB Syariah, Akhmad Husnie.

Dikesempatan itu, Bupati Sumbawa mengatakan, bahwa denhan adanya sosialisasi oleh Bank NTB Syariah, diharapkan kedepannya agar penerimaan PAD dapat berjalan baik dan lancar.

“Karena sistem pembayaran digital ini juga merupakan salah satu bagian dari program smart city. Mengingat PAD sangat penting untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan maupun pelayanan kepada publik,” katanya.

Sementara itu, GM Perencanaan Pengembangan TI dan Jaringan Bank NTB Syariah, Akhmad Husnie mengungkapkan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Bank NTB Syariah.

Yaitu, kata dia, tentang bagaimana daerah bisa menerima dan memanfaatkan layanan Bank NTB Syariah. Mengingat bahwa pada tahun 2021, program digitalisasi penerimaan daerah menjadi prioritas.

Dan beberapa daerah, sambung Akhmad Husnie, sudah dapat menggunakannya. Untuk saat ini, akan diterapkan juga di Kabupaten Sumbawa. Kemudian dengan digitalisasi yang sudah berjalan bisa lebih cepat. “Efisien bertata kelola dengan baik dan aman,” ungkapnya.

Sebelumnya, Asisten II Setda Sumbawa, Lalu Suharmaji menjelaskan, sosialisasi dilakukan dalam rangka optimalisasi PAD dilingkup OPD Sumbawa yang mengurus pendapatan daerah.

“Tantangan dari optimalisasi PAD ini adalah penerapan digitalisasi disektor pendapatan, dan dengan adanya teknologi dan peran serta perbankan menjadikan itu menjadi mungkin dilakukan,” ungkapnya.

“Termasuk didalamnya pemungutan retribusi seperti Parkir, dan sektor pendapatan lainnya melalui Quick Respon Indonesia Standar (QRIS) PT Bank NTB Syariah sehingga pengoptimalan PAD dapat dilakukan,” pungkasnya.

(ARF)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *