Bima, Bima Salam Pena News – Eks Ketua Umum HMI Cabang Bima, Mulyadin M.Pd, menuding Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah SE, mempermainkan nasib dan masa depan orang.
Tudingan tersebut menyikapi tidak jadi dilantiknya Adhar, Guru Ahli Madya pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud)
Provinsi NTB, Jum’at (31/3). Padahal yang bersangkutan telah mendapat surat/undangan resmi.
Berdasarkan undangan/surat resmi atas nama Gubernur NTB yang ditanda tangani oleh Sekda Provinsi NTB dengan perihal undangan pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan itu, rencananya Adhar yang juga Korwas di Bima itu dilantik pada pukul 14.00 WITA.
“Cara Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan Gubernur seperti ini tidaklah baik,” katanya.
Ia mengaku hal itu sama halnya merusak citra Alumni HMI. Pasalnya, Adhar merupakan Koordinator Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) Kabupaten Bima yang juga eks Ketum HMI Cabang Bima.
“Bang Adhar tidak diragukan kemampuannya soal manajerial. Sebab Mantan Ketum HMI Cabang Bima,” katanya.
Secara gamblang Mulyadin mengungkapkan
hal itu angat melukai suasana kebatinan alumni HMI. Dikuatirkan kedepan akan menimbulkan polemik yang berkepanjangan karena menyangkut soal harga diri dan martabat.
“Gubernur harusnya bisa berpikir dengan bijak. Tidak mempermainkan nasib orang seperti ini,” katanya. (U1)