BEM MFH Mataram Gelar Kegiatan Seminar Nasional Kesehatan

Mataram, Salampenanews ~ Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Medica Farma Husada Mataram (BEM MFH) gelar kegiatan Seminar Nasional Kesehatan dengan bertemakan “Kontroversi UU Omnibus Law Kesehatan Untung dan Rugikan Siapa?”, Senin, (21/08/2023).

Kegiatan ini secara langsung bertempat di Aula Politeknik Medica Farma Husada Mataram, menghadirkan Narasumber-narasumber hebat, dr. H. Ahmad Fadhi Bustomi Sp.OG, M.Biomed, MH. Kes, CMC (Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah NTB), Dr. Alfisahrin, M.Si (Wakil Direktur 3 Politeknik Medica Farma Husada mataram), Yusril Ihza Mahendra( Youtuber Bicara Santai, Tokoh Muda NTB) dan 500 Peserta yang terdiri dari BEM Se-Kota Mataram dan OKP-OKP nasional dan regional yang ada di NTB.

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperkuat posisi dan peran pemuda dan mahasiswa sebagai penentu lahirnya sistem Demokrasi secara utuh. Sesungguhnya pemuda memiliki perang aktif dalam mendorong majunya pembangunan di indonesia.

“Sebagai wujud dari rasa peduli kami sebagai mahasiswa terhadap kondisi bangsa saat ini maka di pandang perlu untuk mengagendakan Seminar Nasional Kesehatan tentang Kontorversi UU Omnibus Law Kesehatan agar seluruh mahasiswa dan Masyarakat paham seperti apa kontribusi dan manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Al-Muhaemin DC Presiden Mahasiswa Politeknik Medica Farma Husada Mataram.

Baca juga : Lalu Hadrian Tekankan Peran Strategis Generasi Muda Mengisi Kemerdekaan

dr. H. Ahmad P. Bustomi dalam penyampaiannya bahwa penetapan UU Omnibus Law Kesehatan ini harus kita pandang pada sisi manfaat dan sisi positifnya adalah sebagai kebijakan yang memang berpihak pada kesejahteraan masyarakat terutama pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter, AKademisi, Mahasiswa, kita semua adalah masyarakat yang memiliki harapan besar bahwa lahirnya UU ini untuk kebaikan kita di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Dr. Alfisahrin dalam penyampaiannya bahwa tidak ada negara-negara di dunia ini yang mengeluarkan kebijakan yang merugikan masyarakatnya, karna tentu pasti untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat, tapi memang harus kita akui kadang-kadang kebijakan pemerintah di bangsa ini tidak melibatkan banyak kalangan dan terkesan sangat Politis. Sehingga setiap kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah selalu menuai resistensi dan perlawanan keras dari masyarakat.

“Bang Yusril dalam penyampaiannya bahwa sejarah Budi Utomo 1908 awal dari kebangkitan bangsa adalah gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan, maka hari ini semangat perjuangan itu harus di pupuk kembali oleh mahasiswa kesehatan saat ini,” ujar Alfisahrin.

“Kami berharap budaya-budaya dan tradisi-tradisi intelektual seperti ini selalu kita hidupkan,” harapnya.

(EB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *