Bima, Salam Pena News ~ Pengalihan program anggaran beasiswa ke renovasi kantor yang digaungkan Penjabat Gubernur NTB Drs H. Lalu Gita Ariadi menuai kritik dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya datang dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Abdul Hafid.
Menurutnya, program Beasiswa NTB yang dibuat dan dijalankan di masa pemerintahan Zul-Rohmi adalah salah satu program luar biasa, sebagai langkah nyata membangun dan meningkatkan IPM daerah ditahun-tahun yang akan datang.
“Hal ini dimanfaatkan sebagai usaha masyarakat untuk meraih keberhasilan dalam mencapai tujuan baik secara pribadi individu maupun skill dalam memberikan kontribusi pada daerah,” katanya, Sabtu (16/03/2024).
Tetapi Tambah Hafid, ditengah pergantian kepemimpinan di Gubernur NTB, Pj. Gubernur malah langsung memangkas program anggaran beasiswa pendidikan dengan mengalihkannya untuk merenovasi kantor gubernur.
“Saya menilai Pj. Gubernur NTB tidak paham tentang prioritas yg esensial, esensi merenovasi kantor gubernur dengam memotong beasiswa itu untuk apa,” sebutnya.
Untuk itu Hafid meminta kepada stakeholder terkait, lebih khusus kepada wakil rakyat yang ada di Udayana bahwa apa yang dilakukan oleh Pj. Gubernur NTB itu keliru dan harus dievaluasi.
“Anggota DPRD provinsi NTB harus sesegera mungkin untuk mengevaluasi kebijakan tersebut, pasalnya kebijakan itu keliru. Merenovasi kantor gubernur juga penting tetapi harus dicarikan pos anggaran yang lain agar kebutuhan untuk peningkatan SDM tidak diganggu,” pungkasnya.
(EB)