Mataram, Salam Pena News – DPD PDI Perjuangan NTB menggelar Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) sebagai bagian dari konsolidasi pemenangan Pilkada Serentak 2024 di Bumi Gora, Sabtu (26/10/2024). Hadir secara langsung membakar semangat seluruh kader dalam Rakerdasus tersebut, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Seluruh calon kepala daerah yang diusung PDIP dalam Pilkada serentak di NTB, hadir dalam Rakerdasus ini. Termasuk yang utama yakni calon gubernur dan wakil gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin. Hadir pula perwakilan partai politik pengusung calon kepala daerah.
Rakerdasus dibuka dengan sambutan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat yang juga turut membakar semangat lebih dari seribu kader yang hadir. Mereka antara lain berasal dari kader dan pengurus anak ranting, pengurus ranting, pengurus anak cabang, pengurus cabang, dan pengurus daerah di tingkat provinsi.
Secara khusus, di hadapan para kader, Rachmat juga memaparkan peta terkini dukungan untuk pasangan Rohmi-Firin di setiap kabupaten/kota di NTB. Pemaparan tersebut tertutup untuk media. Namun, dalam peta itu terdapat daerah hijau yang berarti dukungan untuk Rohmi-Firin sangat besar di daerah tersebut. Ada pula daerah kuning yang mana dukungan untuk Rohmi-Firin masih di angka 50 persen. Sementara daerah label merah menandakan dukungan di bawah 50 persen untuk Rohmi-Firin.
“Dengan dukungan penuh Rakyat NTB, pasangan Rohmi-Firin akan memenangkan Pilgub NTB 2024,” tandas Rachmat yang disambut pekik dan tepuk tangan riuh dari seluruh hadirin.
Dalam kesempatan tersebut, pasangan Rohmi Djalilah didampingi Musyafirin sendiri didaulat ke atas panggung untuk menyampaikan visi-misi mereka membangun NTB lima tahun mendatang. Kepada Sekjen PDI Perjuangan, cucu Almagfurulahu Maulanasyaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid yang juga Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023 tersebut melaporkan betapa dukungan dari kader-kader Partai Banteng Moncong Putih di seluruh NTB sungguh luar biasa.
“Jika kami unggul di kabupaten/kota, itu karena support yang luar biasa dari para kader. Disuport penuh oleh Anggota DPRD kabupaten/kota dan DPRD Provinsi. Walaupun Pak Sekjen, partai pendukung kita ini tidak banyak-banyak amat seperti kandidat yang lain, alhamdulillah, kita solid luar biasa. Dan itu menjadi modal besar kita untuk memenangkan Pilkada NTB,” kata Rohmi.
Pekik “Coblos Baju Ijo” yang identik dengan pasangan Rohmi-Firin kemudian menggema. Disambut suara membahana seluruh hadirin. “Menang!, Menang! Menang!”. Ruangan ballroom Hotel Lombok Raya tempat Rakerdasus tersebut berlangsung pun terasa seperti bergetar.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di awal sambutannya membeberkan bagaimana kontribusi Bung Karno untuk dunia. Bagaimana kedekatan Bung Karno dengan umat Islam. Tidak hanya di Indonesia namun juga umat Islam di dunia. Dalam Konferensi Islam Asia Afrika tahun 1965, Bung Karno bahkan telah diberi gelar Pembebas Bangsa Bangsa Islam karena andil besar Bung Karno atas kemerdekaan sejumlah negara-negara Islam seperti Maroko, Tunisia, dan Aljazair, dan Pakistan.
Di Pakistan dan negara-negara Afrika Utara tersebut, Bung Karno bahkan langsung mengerahkan armada kapal selam Whiskey milik Indonesia, untuk membantu perjuangan kemerdekaan negara-negara tersebut. Pada saat itu, Indonesia memang merupakan negara di belahan selatan dunia yang memiliki kekuatan militer yang sangat tangguh. Indonesia bahkan memiliki 12 unit kapal selam jenis Whiskey yang merupakan kapal selam tercanggih pada masanya. Bahkan di Aljazair, Bung Karno menyelundupkan senjata ke sana untuk membantu perjuangan kemerdekaan warga Aljazair melawan penjajah Prancis.
Di bagian lain, Bung Karno bahkan adalah penyelamat Universitas Al Azhar, Kairo, sebuah perguruan tinggi Islam tertua di dunia yang namanya begitu masyhur hingga kini. Pada 1959, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, sudah bersiap menandatangani Surat Keputusan penutupan Universitas Islam Al Azhar Kairo, dan akan diganti dengan suatu institusi pendidikan yang baru. Namun, dalam kunjungan untuk menemui sahabatnya, Presiden Nasser, Bung Karno menyampaikan ketidaksetujuannya. Disebutnya, penutupan Universitas Al Azhar adalah sebuah kesalahan dan kekeliruan. Nasihan Bung Karno sangat didengarkan Presiden Nasser, dan membuatnya membatalkan penutupan Universitas Al Azhar Kairo dan eksis sampai saat ini. Hasto ingin seluruh kader PDI Perjuangan menceritakan hal tersebut kepada seluruh masyarakat NTB.
Hasto juga menceritakan bagaimana Bung Karno menempatkan kepemimpinan perempuan. Dia mengutip ucapan Bung Karno. “Perempuan itu tiang negeri. Manakala baik perempuan, baiklah negeri. Manakala rusak perempuan, rusaklah negeri.”
Maka, betapa beruntungnya NTB kini memiliki momentum besar dengan kemunculan kandidat kepala daerah perempuan pada sosok Hj Sitti Rohmi DJalilah. Karena perempuan kata Hasto adalah pelopor. Perempuan adalah sumber kemanusiaan.
*Banyak Program Manusiawi*
Hasto memastikan, Rakerdasus PDIP NTB tersebut bagian dari konsolidasi untuk memastikan bahwa sisa kampanye yang tinggal 32 hari ke depan, seluruh kader PDI Perjuangan benar-benar bergerak dengan membangun semangat persahabatan, semangat kemajuan untuk NTB.
“Di bawah kepemimpinan Rohmi-Firin, kami percaya NTB akan jauh lebih baik,” tandas Hasto.
Doktor Ilmu Politik alumnus Universitas Indonesia ini menegaskan, sejarah mengajarkan, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh pemimpinnya. Rohmi-Firin adalah pasangan komplet dan memiliki pengalaman yang sangat lengkap.
Rohmi ditegaskan Hasto, adalah pendidik. Kemudian bagian dari keluarga Pahlawan Nasional Almagfurulahu Maulanasyaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid, yang jelas-jelas mendedikasikan hidupnya bagi bangsa dan negara. Kemudian, Rohmi juga memiliki pengalaman di Nahdlatul Wathan, organisasi massa Islam terbesar di NTB. Suatu hal yang ditegaskan Hasto, melengkapi kepeimpinan Rohmi yang religius. Kepemimpinan yang juga digerakkan oleh nilai-nilai Islam sebagai rahmatan lil alamin.
“Karena itu lah Ibu Rohmi itu bukan mewakili sekedar dukungan partai. Tapi representasi dari seluruh hasrat NTB untuk maju. Dengan sektor pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan yang jauh lebih baik. Dengan kasih ibu sepanjang massa. Itu yang jadi tema sentral dari semua kepemimpinan itu,” tandas Hasto.
Pun begitu dengan sosok HW Musyafirin. Kader PDI Perjuangan yang mendampingi Rohmi tersebut sudah dua periode memimpin Kabupaten Sumbawa Barat. Prestasinya pun mentereng. Diakui tak hanya regional, tapi nasional dan dunia.
Hasto pun yakin, masyarakat NTB tidak akan pernah ragu memberikan dukungannya kepada pasangan perpaduan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa ini.
Dalam sesi konferensi pers usai membuka Rakerdasus tersebut, kepada awak media, Hasto pun ditanya terkait target tinggi kemenangan Rohmi-Firin di NTB. Hasto pun menjelaskan, dalam rapat tertutup telah diungkap oleh KEtua DPD PDI Perjuangan peta dukungan menyeluruh untuk pasangan Rohmi-Firin di NTB.
“Tentu saja spirit gotong royong akan kita kedepankan. Insya Allah, Rohmi-Firin akan menang,” tandas Hasto haqqulyakin.
Dia juga menegaskan, PDIP ketika memberi dukungan kepada pasangan Rohmi-Firin, dukungan tersebut bukan untuk PDIP. Melainkan untuk NTB yang jauh lebih baik. NTB yang mampu berpacu cepat dengan kasih seorang ibu kepada anak-anaknya tanpa pamrih.
“Ini yang justru kita dorong. Maka kami menggalang seluruh komponen-komponen relawan, tokoh masyarakat untuk bergabung dalam gerakan kemenangan ini,” tandas Hasto.
Khusus untuk program Rohmi-Firin dalam lima tahun mendatang, Hasto pun menjelaskan sejumlah hal. Misalnya yang terkait dengan tata ruang. Nantinya di era kepemimpinan Rohmi-Firin, tidak aka nada lahan pertanian produktif dialihkan untuk kepentingan yang lain.
Pasangan Rohmi-Firin juga menyiapkan program untuk kecukupan di bidang pangan. Dan terkait posisi secara geografis ada konsepsi untuk mengembangkan seluruh potensi maritim sehingga memberi nilai tambah besar bagi masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup di sektor perikanan dan kelautan.
“Kami punya Prof Rokhmin Dahuri. Yang akan memberikan nasihat pengembangan sektor maritim di NTB,” tandas Hasto.
Program-program Rohmi-Firin terkait Pendidikan, kesehatan, tata ruang, pencegahan stunting, ditegaskan Hasto merupakan program yang sangat manusiawi. Sebagai seorang ibu, Rohmi kata Hasto, sudah pasti tidak ingin mencelakakan anak-anak, dan masyarakat NTB.
“Inilah yang menjadi basis kepemimpinan Ibu Rohmi. Sehingga visi misi sudah digodok dan akan membawa kemajuan dari hal yang fundamental. Bukan artifisial,” tandas tokoh asal Jogjakarta ini.
Kemajuan fundalmental yang akan dicapai NTB di bawah kepemimpinan Rohmi-Firin tersebut akan seperti Singapura. Baik sektor pendidikan dan sistem hokum yang berkeadilan dan ditopang sistem meristokrasi. Semua itu kata Hasto, agar mereka yang memang berprestasi akan mendapatkan posisi sesuai dengan kepemimpinan dan profesionalitasnya.
“Bukan karena siapa bapaknya,” tandasnya.
Ditanya soal adanya kekuatan besar yang akan ikut campur demi memenangkan kandidat tertentu, Hasto menegaskan harusnya pucuk kekuasaan di negeri ini menempatkan diri sebagai pengayom bagi semua. Menjadikan pemilu ini demokratis.
“Maka tadi saya mengingatkan sekiranya ada aparatur negara yang mau dikerahkan. Harus dihadapi oleh kekuatan rakyat. Karena tidak boleh membungkam hati nurani rakyat,” tegas Hasto.
Ditegaskan, PDI Perjuangan selalu percaya bahwa politik digerakkan oleh kebenaran. Digerakkan oleh keyakinan. Bukan oleh campur tangan kekuasaan, apalagi intimidasi.
Masyarakat di NTB pun diyakininya, akan menolak keras berbagai intimidasi. Andai pun misalnya ada kepala desa di NTB diintimidasi oleh kekuatan besar tersebut, maka PDIP memastikan akan memberikan advokasi.
“Desa itu harus menjadi pusat pertumbuhan. Harus menjadi pusat pengembangan kebudayaan dan gotong-royong. Menjadi kepala desa itu sebuah kehormatan. Sehingga nggak boleh diintervensi hanya untuk kepentingan kekuasaan,” tutup Hasto.*