Mataram, Salam Pena News – Sejumlah pengurus Dewan Pendidikan NTB temui Komisi V DPRD NTB bahas sejumlah masalah fasilitas Pendidikan di NTB, Selasa (11/2/2024).
Belum lama ini, intensitas curah hujan di NTB tinggi sekali. Sejumlah fasilitas pendidikan terendam banjir dan rusak akibat curah hujan yang tinggi itu. Kondisi ini memicu kekhawatiran, terutama terhadap keamanan sarana dan prasarana sekolah.
Menanggapi situasi tersebut, Anggota Komisi V DPRD NTB, Didi Sumardi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Depag) guna memberikan perhatian khusus terhadap sekolah-sekolah yang terdampak cuaca ekstrem.
“Terkait dengan kondisi tersebut, kami Komisi V telah berkoordinasi dengan OPD terkait,”ucap Ketua Komisi V H. Didi Sumardi siang pukul 14.00 Wita kepada media.
Bahwa dari sejumlah OPD terkait diharapkan untuk memberikan atensi, mitigasi, dan antisipasi yang sasarannya ke sekolah-sekolah akibat dari dampak cuaca ekstrem seperti hujan, banjir, longsor, dan lain-lain dengan melaksanakan SOP di sekolah-sekolah dengan mengutamakan keselamatan dan menghindari terjadinya musibah yang menimpa warga di sekolah masing-masing.
Komisi V juga memastikan akan terus melakukan monitoring terhadap kondisi di lapangan sesuai dengan tugas dan fungsi DPRD.
“Dengan adanya berbagai ujian terjadi, semoga semakin meningkatkan kekompakan, kepedulian, dan solidaritas kita serta saling menguatkan satu dengan yang lainnya untuk menghadapinya,”pungkasnya.
Sementara Ketua Dewan Pendidikan NTB, Sutikno mengapreasiasi langkah cepat dari Komisi V DPRD NTB, bahwa selain itu pihaknya mengharapkan agar Dewan melakukan mengotrol pengelolaan dana pendidikan yang tidak tepat sasaran.
“Hal ini menjadi perhatian kami dari Dewan Pendidikan agar pemanfaatan dana pendidikan direalisasikan dengan baik yakni tepat sasaran dan tidak disalah gunakan dalam pemanfaatannya,” ujarnya.*