Mataram, Salampena News – Ratusan Mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Kota Mataram, NTB gelar aksi karpet merah atas kebijakan efisiensi anggaran, spesifik anggaran Pendidikan berdasarkan Inpres No. 1 tahun 2025.
Aksi mahasiswa di depan halaman Kantor DPRD NTB tersebut, ditanggapi langsung Perwakilan DPRD NTB yang menemui mahasiswa yang menggelar aksi penolakan terhadap efisiensi anggaran pendidikan itu. Yakni Ketua Komisi IV, Hamdan Kasim dengan Anggota Komisi V H. Didi Sumardi.
Ketua Komisi IV DPRD NTB Hamdan Kasim mendukung aspirasi mahasiswa karena menuntut persoalan kerakyatan. “Karena isu-isu yang disampaikan ini merakyat. Kami akan perjuangkan aspirasi ini untuk kemaslahatan orang banyak,” kata Hamdan saat menerima aspirasi mahasiswa, Kamis(20/02/2025).
Hamdan menjelaskan, isu pendidikan dan kesehatan akan didorong ke lembaga terkait, untuk menyamakan persepsi terkait anggaran pendidikan. “Kami akan perjuangkan,” katanya.
Sementara Anggota DPRD Komisi V Didi Sumardi mengatakan, dari tujuh tuntutan mahasiswa tersebut, pihaknya akan mengatensi poin menjadi kewenangan pemerintah pusat seperti Pendidikan dan Kesehatan. “Untuk persoalan pendidikan dan kesehatan akan kita atensi,” kata H. Didi Sumardi
Selain itu, DPRD NTB akan mengundang perwakilan mahasiswa untuk membahas tuntutan tersebut. “Nanti perwakilan dari mahasiswa akan kita undang,” sambungnya.
Sebelum ditemui anggota DPRD NTB puluhan pendemo melakukan pembakaran keranda mayat Prabowo-Gibran sebagai bentuk protes mahasiswa atas kebijakan efisiensi anggaran pendidikan tersebut.*