Bima, Salam Pena News – Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, secara resmi membuka kegiatan Manasik Haji bagi calon jemaah haji Kota Bima tahun 1446 Hijriah / 2025 Masehi yang digelar di Aula STIE Bima, Rabu pagi (09/04). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bima beserta jajaran, para tokoh agama, pembimbing manasik, panitia, dan seluruh calon jemaah haji.
Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan bahwa kegiatan manasik bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan merupakan bagian krusial dari proses persiapan ibadah haji. Melalui manasik, para jemaah dipandu dan dibimbing agar memahami tata cara, rukun, wajib, sunnah, serta etika pelaksanaan haji sesuai tuntunan syariat.
Walikota menyampaikan bahwa ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang membutuhkan kesiapan menyeluruh, baik dari segi fisik, mental, maupun ruhani. Dalam momen tersebut, Wali Kota juga membagikan kisah pribadinya ketika pertama kali menginjakkan kaki di Masjidil Haram.
Ia mengaku tak kuasa menahan air mata ketika menyaksikan langsung kemegahan Ka’bah dan merasakan kehadiran Allah SWT yang begitu dekat saat melakukan thawaf. Pengalaman spiritual ini menjadi pengingat bahwa haji adalah momentum untuk menyucikan hati dan menguatkan hubungan dengan Sang Pencipta.
Lebih lanjut, Wali Kota Bima menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan haji. Ia menjelaskan bahwa kini berbagai layanan haji telah berbasis digital, seperti penggunaan aplikasi SISKOHAT dan Pusaka Super App yang memungkinkan jemaah mengakses informasi secara cepat dan transparan. Selain itu, pemerintah juga melakukan peningkatan pelayanan akomodasi dan konsumsi dengan menggandeng otoritas Arab Saudi, agar jemaah mendapatkan kenyamanan maksimal selama berada di Tanah Suci.
Di sisi lain, perhatian terhadap kesehatan jemaah juga menjadi prioritas penting. Pemerintah telah menyediakan layanan kesehatan secara menyeluruh, mulai dari tahap pra-keberangkatan, di embarkasi, saat pelaksanaan ibadah di Arab Saudi, hingga proses pemulangan ke tanah air. Hal ini sangat penting mengingat mayoritas jemaah berasal dari kelompok usia lanjut yang membutuhkan perhatian khusus.
Bimbingan manasik juga ditingkatkan intensitasnya di tingkat kecamatan dan kota/kabupaten, agar seluruh jemaah benar-benar siap secara pengetahuan dan praktik. Para pembimbing manasik yang tersertifikasi akan memberikan pemahaman yang mendalam, termasuk simulasi langsung berbagai tahapan ibadah haji.
Tak kalah penting, Wali Kota menegaskan bahwa proses penetapan kuota, antrian keberangkatan, serta Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) kini dilakukan secara transparan dan adil. Pemerintah menerapkan mekanisme subsidi silang untuk menjamin keterjangkauan bagi jemaah reguler.
Mengakhiri sambutannya, Wali Kota mengajak seluruh calon jemaah untuk mengikuti kegiatan manasik ini dengan serius, penuh kesungguhan, dan niat yang tulus. Ia berharap seluruh jemaah Kota Bima tahun ini dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan predikat haji yang mabrur dan mabruroh. (B/U