Dompu, Salam Pena News – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Dompu melakukan sosialisasi tentang percepatan penurunan stunting di taman kota, Kamis (14/06/2022) lalu.
Momentum kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri sejumlah komunitas, seperti komunikasi ojek, komunitas wartawan, komunitas Youtube, dan komunitas gender.
Pada sosialisasi itu, perwakilan BKKBN Propinsi NTB, Drs Samsul Anam, M.Ph, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, dan Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluh dan Pergerakan BKKBN Kabupaten Dompu, Yayat Nurhidayat menjadi narasumber.
Perwakilan BKKBN Propinsi NTB, Drs Samsul Anam, M.Ph., menyampaikan bahwa stunting yang terjadi di Indonesia saat ini sangat mungkin untuk dapat dihapus. Acuannya dengan belajar dari beberapa negara maju lainnya, seperti di Jepang yang memiliki stunting hanya satu berbanding seribu dan di negara Swiss yang kurang dari 100 per 1000 stunting.
“Stunting bisa kita hapus, kita harus membangun optimisme dan semua komunitas yang hadir ini bisa mengambil peran,” ungkapnya.
Dikatakannya, penyebab terjadinya stunting pada balita akibat kurangnya nutrisi gizi yang kronis didapatkan oleh ibu saat mengandung sampai melahirkan hingga berusia 2 tahun kehidupan anak.
“Jadi, 270 hari selama hamil itu ibu yang mengandung harus mendapatkan nutrisi gizi yang cukup, mulai dari konsensi sampai lahir, kemudian sisanya 730 hari-nya ada diusia anak setelah lahir sampai usia 2 tahun,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluh dan Pergerakan BKKBN Kabupaten Dompu, Yayat Nurhidayat., menyampaikan bahwa ciri-ciri anak yang menderita stunting dapat diketahui melalui kebiasaan dalam sehari-hari.
Seperti halnya, tumbuh kembangnya melambat tidak seperti teman sebayanya, raut muka lebih mudah dibanding teman sebayanya. Kemudian pada saat belajar di sekolah dia lebih diam diri, tidak mempunyai inovasi, dan lebih banyak menyendiri dari pada bermain.
“Itu merupakan tanda-tanda anak yang stunting. Bisa kita pantau bersama oleh keluarganya sendiri, makanya untuk menjadi orang yang hebat harus mampu mengantarkan anaknya sekali satu bulan ke Posyandu terdekat,” ungkapnya. (AZW/*)