Jakarta, Salam Pena News – RS Bhayangkara TK.I. Keramat Jati Jakarta mengadakan kegiatan seminar Peluang Usaha Menuju Pribadi Tangguh sebagai Entrepreneur.
Seminar ini juga menghadirkan narasumber Syamsul Hidayah selaku ketua umum DPP Barisan Muda Wirausaha Indonesia (BMWI). Yang sukses untuk berbagi pengalamannya dalam dunia oendidikan, kewirausahaan dan organisasi.
Dalam seminar tersebut, ketua umum BMWI berbagi pengalamannya dalam memimpin organisasi kewirausahaan, bisnis dan pendidikan sekaligus memperkenalkan organisasi Barisan Muda Wirausaha Indonesia (BMWI) dan peogram-program yang sudah di jalankan.
“Program kami di Barisan Muda Wirausaha Indonesia saat ini yang sudah di jalankan yaitu menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru dan menciptakan mentor-mentor Wirausaha,” katanya Selasa (27/02/24)
Selain itu Ketua Umum DPP BMWI Periode 2023 – 2026 ini juga menyampaikan memperkenalkan program seperti mentoring legalitas ijin usaha dan mentoring kewirausahaan lainnya. Ia menekankan pada aspek mindset untuk bisa berkembang.
Menurutnya, seorang pemimpin dan bisnis harus bisa mengendalikan dirinya sendiri dulu sebelum bisa berbisnis dan berhubungan dengan orang lain.
“Yang pertama kita harus mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang positif. Kedua berolahraga, lalu berpikiran terbuka, dan tidak mengambil keputusan berdasarkan emosi,” jelasnya
Satu hal terpenting lainnya yang ia sebutkan bahwa pemimpin yang kuat adalah pemimpin yang membentuk keteladanan.
“Tidak ada yang lebih kuat dari ini. Kekuatan pemimpin terbesar ada di keteladanan, karena dengan keteladanan sudah bisa mengendalikan dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain,” tambahnya
Sedangkan untuk para peserta yang hadir, ia berpesan untuk tidak menjadi egois dan mementingkan kepentingan sekelompok orang dibandingkan kepentingan bersama dan terus berjuang.
Karena menurutnya, hal ini sangat terasa ketika memimpin suatu organisasi atau bisnis yang besar. Biasanya orang-orang di organisasi atau di bisnis tersebut mempunyai kecenderungan untuk mempunyai ego sektoral yang besar sehingga menghambat pengambilan keputusan.
Padahal menurutnya, kemajuan zaman saat ini menuntut orang-orang untuk tidak lagi mempertahankan budaya kerja sendiri-sendiri dan melihat suatu keputusan hanya dari satu sudut pandang.