Lombok Tengah, Salam Pena News – Debat Pilkada Lombok Tengah 2024 mengangkat tema kesehatan digelar pada Rabu malam, 6 November 2024. Debat tersebut menghadirkan ketiga pasangan calon (Paslon) yang bersaing di Pilkada Lombok Tengah 2024.
Calon Wakil Bupati Lombok Tengah nomor urut 3, Legewarman mengeritisi pelayanan kesehatan di Lombok Tengah saat era Pathul – Nursiah.
Dia mengatakan banyak kasus pelayanan kesehatan buruk di RSUD Praya. Itu justru berbanding terbalik dengan RS Bodak.
“Terkait dengan pelayanan kesehatan jangan sampai selalu beredar di Facebook pelayanan kesehatan terkait RSUD Praya, sehingga pelayanan Rumah Sakit Bodak lebih baik ketimbang RSUD Praya. Ini harus kita tingkatkan pelayanannya,” katanya.
Menanggapi itu, Calon Bupati nomor urut 2, Lalu Pathul Bahri menganalogikan dengan kecelakaan lalulintas di Lombok Tengah.
“Jumlah sepeda motor di Lombok Tengah ini jutaan, kalau terjadi satu tabrakan itu adalah hal biasa. Kalau terjadi tabrakan itu hal biasa. Penduduk Lombok Tengah ini ada 1.090.000, pasti ada soal,” katanya.
“Pasti ada masalah, tidak mungkin landai-landai saja. Namanya juga kita hidup bersosial. Kalau orang suka, biar kita berbuat baikpun kalau tidak suka, tidak suka dia. Maka hal biasa di media itu. Itu sebagai penggugah semangat kita untuk berkarya membangun lagi SDM manusia di Loteng,” ujarnya.
Pathul menjelaskan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk dokter di Lombok Tengah cukup besar. Itu sebagai peningkatan SDM di bidang kesehatan.
“TPP dokter kami berikan dan besar itu. Tunjangan pendapatan dokter besar. Bahkan PPP kemarin 100-900 karena kami ingin melihat kondisi peningkatan SDM di bidang kesehatan itu lebih baik,” ujar dia.
Penelusuran Fakta
Media ini berusaha mencoba menelusuri klaim Pathul soal jutaan sepeda motor di Lombok Tengah. Namun fakta yang ditemukan, jumlah sepeda motor di Lombok Tengah tidak menyentuh di angka 1 juta atau jutaan.
Data jumlah kendaraan bermotor di Lombok Tengah bersumber dari Korlantas Polri berdasarkan update pada 6 November 2024 sebesar 389.541 unit.
Rinciannya adalah 14.590 mobil penumpang (MP), 99 bus, 116,448 minibus (MB), 358,195 sepeda motor dan 173 kendaraan khusus.
Sehingga keliru Klaim Pathul yang menyebut kendaraan jumlah sepeda motor di Lombok Tengah berjumlah jutaan.*