Bima, Salam Pena News ~ Kunjungan Kerja Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat Heru Saptaji dan rombongan yang secara khusus membahas sinergi program yang sudah terjalin antara lain terkait pengendalian inflasi, elektronifikasi transaksi Pemda dan pengembangan UMKM berlangsung di ruang kerja Bupati Bima menghasilkan beberapa dukungan strategis bagi pengembangan komoditi pertanian unggulan di Kabupaten Bima dan upaya mendorong tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi, Kamis (27/01/2022).
Pada silaturahmi tersebut, Kepala Perwakilan BI NTB didampingi Manager Sistem Pembayaran Rachmat Ryanto, Analis Ekonomi Annisa Maulia Fahmi, Komunikasi Kebijakan Yuan Fernando Tharu, Konsultan UMKM Edy Suhardiman dan Konsultan RIRU (Ekspor) Supiandi.
Heru Saptaji mengungkapkan, terkait komoditi pertanian Vanili, Provinsi NTB dan NTT termasuk Kabupaten Bima memiliki jenis tanaman vanili dengan kualitas terbaik di dunia dengan nilai tambah ekonomi sangat tinggi.
“Jika keunggulan ini dimanfaatkan dengan baik maka akan menjadi peluang ekpor yang cukup bagus mengingat saat ini pasar yang dimanfaatkan hanya 7 persen, sedangkan 93 persen belum bisa dipenuhi,” terangnya.
Khusus pangsa pasar Vanili, lanjut Heru dengan standar organik yang juga tinggi bisa memasuki kawasan Amerika Kanada dan Eropa. Dengan demikian, maka Bima mempunyai peluang dan kontribusi luar biasa jika kualitas organik vanili terjaga.
“Untuk mendukung langkah ini, bank Indonesia akan melakukan intervensi program dalam bentuk pendampingan, akses pasar dan menyediakan SKM di NTB. selain itu secara teknis ada pakar Vanili yang bisa membantu,” tandas Heru.
Menanggapi Kepala Perwakilan BI NTB tersebut, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri SE mengungkapkan, bahwa selama ini budidaya Vanili masih menjadi tanaman pengisi musim tanam. Jika Vanili sudah memiliki pangsa pasar yang tetap maka pemerintah daerah akan melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani dan mencoba mengatur musim tanam.
“Mudah-mudahan Vanilibkedepan bisa menjadi salah satu potensi andalan di Bima. Disamping itu, pemerintah daerah juga akan menyiapkan instrumen dan dukungan yang diperlukan bagi pengembangan Vanili dalam jangka panjang,” ungkap Bupati Bima.
Bupati yang biasa disapa Umi Dinda inu juga mengharapkan dukungan Bank Indonesia bagi akses pasar bawang merah yang produksinya melimpah mengingat kabupaten Bima sebagai salah satu sentra bawang nasional.
Demikian halnya pengolahan pasca panen komoditi jagung, diharapkan bisa didukung karena selama ini yang dikirim ke luar daerah hanya biji jagung.
“Pemerintah daerah berharap pengolahan bonggol jagung dapat dilakukan untuk dimanfaatkan secara ekonomi dan tidak menjadi sampah pertanian,” harap bupati.
(AW)